Page 267 - Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1
P. 267
Lembar Kerja 2: Kondisi Operasi Pengukuran energi Listrik Tiga Fasa
Melalui lembar kerja 2 ini kalian harus melakukan pengamatan untuk
mengkaji rangkaian pengukuran energi listrik satu fasa dengan energimeter yang
telah disiapkan oleh guru. Secara berkelompok, kalian harus mengumpulkan data
melalui kegiatan mengamati penunjukkan energimeter dari eksperimen yang telah
disiapkan oleh guru. Eksperimen tersebut terdiri dari papan eksperimen meliputi
sebuah energimeter tiga fasa, tiga lampu lampu pijar 60 watt/220V dan kabel
jumper. Diskusikan dengan teman sekelompk hasil pengamatan kalian dan
presentasikan di kelas.
2.2. Sistem Pengukuran Energi Listrik Tiga Fasa
Pada gambar 7.16 diperlihatkan konstruksi kWh-meter tiga fasa dan pengawatannya.
KWh-meter tiga fasa mempunyai sepuluh terminal. Torsi yang mengerakkan
piringan putarnya merupakan penjumlahan torsi masing-masing fasa. Selanjutnya
piringan putarnya menggerakkan mekanik pencatat, dan dikalibrasikan untuk
menunjukkan energi total yang digunakan oleh jaringan sistem tiga fasa.
Untuk keperluan penentuan konsumsi energi yang telah digunakan pemakai, maka
dibedakan kWh-meter tarif Tunggal dan kWh-meter tarif Ganda. kWh-meter tarif
Ganda digunakan untuk mengukur energi (kAh) selama waktu Beban Puncak (WBP)
dan selama waktu di-Luar Beban Puncak (LWBP). kWh-meter tarif Ganda
mempunyai dua skala pembacaan yaitu untuk WBP dan LWBP. Untuk mengatur
waktu beban ini digunakan sebuah time switch (rele waktu)
Untuk pengukuran konsumsi energi (kWh) pada sistem tiga fasa, dapat ditempuh
dengan dua cara yaitu:
- menggunakan kWh-meter tiga fasa sistem 3 kawat
- menggunakan kWh-meter tiga fasa sistem 4 kawat
Berikut ini diberikan contoh pelat nama pada sebuah kWh meter tiga fasa, tarif
ganda, buatan Indonesia.
242
http://hsusanto.blogspot.com