Page 305 - Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1
P. 305
akurasi yang lebih baik. Sebagai contoh, suatu voltmeter pada waktu digunakan
menunjukkan pembacaan 4,5 volt. Alat lain yang diyakini akurasinya (standar
sekunder) menghasilkan nilai 4,4 volt. Dengan ini berarti voltmeter dapat dikalibrasi
0,1 volt lebih kecil.
Presisi
Sebuah alat ukur dikatakan presisi jika untuk pengukuran besaran fisis
tertentu yang diulang maka alat ukur tersebut mampu menghasilkan hasil ukur yang
sama seperti sebelumnya. Sebagai contoh jika pengukur tegangan dengan voltmeter
menghasilkan pengukuran diulang beberapa kali kemudian tetap menghasilkan
pembacaan 5,61 volt, alat-alat tersebut sangat presisi. Oleh karena itu, sifat presisi
sebuah alat ukur bergantung pada resolusi dan stabilitas alat ukur.
Resolusi
Sebuah alat ukur dikatakan mempunyai resolusi yang tinggi/baik jika alat
tersebut mampu mengukur perubahan nilai besaran fisis untuk skala perubahan yang
semakin kecil. Voltmeter dengan skala terkecil I mV tentu mempunyai resolusi lebih
baik dibanding voltmeter dengan skala baca terkecil 1 volt.
Stabilitas
Stabilitas alat ukur dikaitkan dengan stabilitas hasil ukur/hasil pembacaan
yang bebas dari pengaruh variasi acak. Jadi, dikaitkan dengan penunjukan hasil baca
yang tidak berubah-ubah selama pengukuran. Jarum voltmeter tidak bergerak-gerak
ke kiri maupun ke kanan di sekitar nilai tertentu. Jadi, sebuah alat ukur yang baik
harus memiliki akurasi yang baik juga harus menghasilkan presisi tinggi. Sebuah alat
ukur mungkin saja mempunyai presisi yang baik, tetapi tidak akurat dan sebaliknya.
Selain sebuah alat ukur perlu mempunyai akurasi dan presisi yang baik, perlu juga
memiliki sensitivitas yang tinggi.
Sensitivitas
280
http://hsusanto.blogspot.com