Page 94 - Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1
P. 94
kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab
parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus
ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun
ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.
Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. Kawat logam biasa, contoh: (a) BBC (Bare Copper Conductor), dan (b)
AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. Kawat logam campuran (Alloy),contoh: (a) AAAC (All Aluminum Alloy
Conductor), (b) kawat logam paduan (composite),seperti: kawat baja berlapis
tembaga (Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad
Steel).
3. Kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau
lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang
dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.
Disamping itu, kabel listrik dapat diklsifikasikan sebagai konduktor telanjang (tanpa
isolasi), dan konduktor berisolasi misalnya NYA, NYY, dan NYFGBY
3. Semikonduktor
Berdasarkan penelitian, sifat listrik beberapa bahan dapat berubah tergantung
pada kondisi. Gelas sebagai contoh adalah isolator yang baik pada suhu ruangan,
tetapi akan menjadi konduktor ketika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Gas-gas
dalam udara, secara normal merupakan bahan isolasi juga akan menjadi konduktif
jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Beberapa logam menjadi konduktor yang
69
http://hsusanto.blogspot.com