Page 260 - Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1
P. 260
untuk trafo arus adalah 5 amper dan nilai sekunder untuk trafo tegangan adalah 100
volt. Sedangkan untuk nilai primernya tersedia dalam banyak harga untuk memenuhi
berbagai kebutuhan jaringan distribusi tenaga listrik.
Dalam pengukuran secara tidak langsung, perlu memahami benar polaritas dari tarfo
ukur yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan polaritas dapat menyebabkan
kegagalan dalam menentukan nilai pengukurannya.
Oleh karena perhatikan benar-benar polaritas trafo arus dan trafo tegangannya.
2. Pengukuran Konsumsi Energi Listrik
Instrumen untuk mengukur energi listrik lazim disebut sebagai energimeter.
Instrumen tersebut juga dikenal dengan sebutan watt-hour meter (Wh-meter).
Energimeter merupakan perangkat integrasi. Ada beberapa tipe energimeter. Dilihat
dari sumber tegangannya dibedakan energimeter satu fasa dan energimeter tiga fasa.
Pengukuran energilistrik menjadi sangat penting dalam dunia bisnis
ketenagalistrikan. Energimeter merupakan instrumen yang paling banyak dipakai
untuk mengukur konsumsi energi listrik pada suatu instalasi listrik domestik maupun
komersial. Energi listrik diukur dalam satuan kilo watt-jam (kWh) dengan
energimeter. Oleh karena itu energimeter juga lazim disebut sebagai kWh-meter.
Lembar Kerja 1: Kondisi Operasi Pengukuran konsumsi energi Listrik Satu
Fasa
Melalui lembar kerja 1 ini kalian harus melakukan pengamatan untuk
mengkaji rangkaian pengukuran konsumsi energi listrik satu fasa dengan
energimeter yang telah disiapkan oleh guru. Secara berkelompok, kalian
mengumpulkan data melalui kegiatan mengamati penunjukkan energimeter dari
eksperimen yang telah disiapkan oleh guru. Eksperimen terdiri dari papan
eksperimen meliputi sebuah energimeter satu fasa, lampu pijar 60 watt/220V dan
kabel jumper. Diskusikan dengan teman sekelompk hasil pengamatan kalian dan
presentasikan di kelas.
235
http://hsusanto.blogspot.com