Page 256 - Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1
P. 256
beban ditambah daya disipasi kumparan arus. Oleh karena itu cara ini sesuai untuk
pengukuran arus kecil.
Lembar Kerja 2: Kondisi Operasi Pengukuran Daya Tiga Fasa
Melalui lembar kerja 2 ini kalian harus melakukan pengamatan untuk
mengkaji rangkaian pengukuran daya tiga fasa dengan dengan beban tiga buah
lampu pijar yang telah disiapkan oleh guru. Terdiri dari tiga percobaan atau
eksperimen, yaitu:. Eksperimen 1 : Pengukuran daya sistem tiga fasa dengan satu
wattmeter, eksperimen 2: Pengukuran daya tiga fasa dengan dua wattmeter, dan
eksperimen 3: Pengukuran daya tiga fasa dengan tiga wattmeter. Untuk itu kalian
harus membuat instrumen untuk mengumpulkan data pengukuran, kemudian
bandingkan hasil pengukurannnya dan berikan komentarmu atas perbedaan yang
terjadi. Diskusikan dengan teman sekelompk hasil pengamatan kalian dan
presentasikan di kelas.
1.2. Pengukuran Daya Sistem Tiga Fasa
Sejauh ini kita baru membahas sistem pengukuran arus, tegangan dan daya pada
sistem satu fasa. Berikut ini akan dibahas pengukuran daya pada sistem jala-jala tiga
fasa. Pada sistem distribusi daya tiga fasa maka dikenal sistem tiga fasa dengan
beban seimbang dan sistem distribusi daya dengan beban tak seimbang. Jenis beban
ini akan menentukan cara melakukan pengukuran daya pada sistem tiga fasa.
Pengukuran Daya Tiga Fasa dengan Satu Wattmeter
Pengukuran daya tiga fasa dengan satu wattmeter hanya dapat diterapkan
bila beban tiga fasa dalam keadaan seimbang (simetris). Beban tiga fasa dikatakan
seimbang bila arus yang mengalir pada setiap fasanya sama, dengan demikian daya
yang dipikul oleh setiap fasanya sama. Sehingga daya totalnya adalah tiga kali daya
masing-masing fasa.
Misalkan wattmeter pada gambar 7.8 menunjukkan nilai 1500 watt (1,5 kW) maka
daya tiga fasanya adalah 3 x 1,5 kW = 4,5 kW.
231
http://hsusanto.blogspot.com